Berlinangan air mata Bibir membisik, angin mendayu Dalam hati, tanda tanya Mengapa diriku? Terketar-ketar, terhayun jiwa Menghadap detik antara waktu Bila luka kini bertukar Jadi cinta yang membawa aku Sehalus sutera cintamu Bisa melenyapkan kesan parut duka Oh, kasihku, oh, sayangku Harusnya aku mencintaimu Setiap kali ku terdengarkan namamu Harusnya aku mendekatimu Setiap kali ku terbayangkan wajahmu Cinta kita tak akan tersisih Dari apa yang tlah ditentukan takdir Hu-wo-wo-oh, ho-wo-oh-ho-oh Harusnya aku mencintaimu Setiap kali ku terdengarkan namamu Harusnya aku mendekatimu Setiap kali ku terbayangkan wajahmu ♪ Aku kan slalu menyanyangimu Walaupun ku harus meniti Detik antara waktu, hu-uh, hu-uh Menantikan detik Antara waktu