Tak sempat dipapas Hidangan ku habis Bila ku terpandang Dia melangkah masuk hendak menjamu selera Geletar lututku Di belakang tabir Bila ku terdengar Namaku dipanggil Dia matanya merah menyala Dia... hadiahkan tubuhku Tujuh lacutan pedang saktinya Dia... Jangan sesekali kau ceritakan Pengalamanmu Yusuf Takut-takut mengundang bencana Siapa tahu Betapa berat cinta yang ditanggung Sehingga dia sanggup lakukan Biar apa saja demi mendapatkan Restu Sultan cahaya hatinya Tak sia-sia azam Zulaikha Bisa jadi cermin mengintai jiwa Tak sia-sia mimpi Zulaikha Bisa jadi lorong insan bercinta ♪ Jangan sesekali kau ceritakan Pengalamanmu Yusuf Takut-takut mengundang bencana Siapa tahu Betapa berat cinta yang ditanggung Sehingga dia sanggup lakukan Biar apa saja demi mendapatkan Restu Sultan cahaya hatinya Tak sia-sia azam Zulaikha Bisa jadi cermin mengintai jiwa Tak sia-sia mimpi Zulaikha Bisa jadi lorong insan bercinta Bisikan memujuk Memupuk nurani Lalu terbukalah Pintu yang menghijap Dia... Aku kenal dia lama dahulu Dia... Yang melamarku dalam mimpi ♪ Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri ♪ Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi