Siang dan malam tak jemu-jemu Tiada ragu menghantam kalbu Tak kenal waktu, pilu merundung Di atas panggung sandiwara yang biru Namun, sang angin terus berhembus tiada henti Semilirnya melantunkan indah barisan melodi Hangat simfoninya membelai, bagaikan mentari (Gerakkan kakimu) saatnya kita menari Marilah berdansa, ikuti irama Janganlah kaupendam segala rasa Tertawa sejenak, kar'na duka lara Bisa ditunda untuk besok saja ♪ Meski terkadang gundah-gulana menerpa jiwa Setitik harap dalam hatiku masih berpijar Namun, kedua kakiku masih t'rus ingin melangkah (Walaupun sendiri, terpenjara sepi, larut di dalam sakit hati) Tetaplah berdansa, janganlah menyerah Ku yakin bahagia akanlah singgah Walaupun terkadang jatuh air mata Hari esok kita rajut bersama, hei Berdansa, ikuti irama Janganlah kaupendam segala rasa Tertawa sejenak, kar'na duka lara Bisa ditunda untuk besok saja Bisa ditunda untuk besok saja Bisa ditunda untuk besok saja, ho-oh-oh, ho-oh