Masih ada harapan, cacat retorika Invasi terbelenggu oleh tembok kehidupan Masih ada harapan, cacat retorika Dunia dengan perspektif strata, perubahan dinamis Urgensi telah terjadi, dekadensi dalam kehidupanku Keputusan yang kuambil, situasi krusial di dalam diriku Siapa yang harus disalahkan? Takdirku? Fragmen keputusasaan perlahan-lahan datang Apakah kudapat melakukannya? Berargumentasi dengan kondisi Dideligasi situasi, ternista oleh dunia Menggapai surga, menancapkan taring Bersikap apatis, tanpa identitas Meneteskan air mata, tergorok oleh alibi sampah Aku takkan menyerah, termuntahkan dari sebuah fiksi Diktator membutakan mata mereka Resistensi takkan kuhentikan ♪ Dan mendapatkan semua Tak ada yang bisa menghentikanku Masih ada harapan, cacat retorika Masih ada harapan, cacat retorika