Terbalut rapat perban Pergelangan tangan ini Ada bekas berapa kali Ku t'lah jatuh cinta "Kemarin, apa yang telah kuucap, hari ini belum tentu bisa kuingat" "Cola yang sodanya sudah hilang terasa seperti ciuman dengan cowok yang sudah putus" "Hei, kalau mau berkelahi, ayo lakukan di bawah jembatan layang saat kereta lewat" Betapa parahnya Aku terlalu banyak bicara Jadi sangat membenci diri sendiri Sekarang begini, padahal dulu Aku hanya bisa diam Dengan ceroboh aku mencintai Sehingga aku pun terluka Karena harga diri yang tidak ada gunanya Dengan ceroboh aku memaafkan Dan hidup sampai sekarang Penyesalan itu pura-pura, maaf Nana-nana-nana ♪ Nana-nana-nana
T-shirt tak bisa kulepas Karеna di dada ini Ada kiss mark dari mantan Yang belum dijelajahi "Kelanjutan mimpi yang dulu pernah kulihat, sepertinya sudah tidak akan ada lagi" "Pola plafon kamar yang kulihat saat rebahan di kasur, memangnya ada artinya?" "Ya, aku sebenarnya menunggu hujan lebat turun sehingga bisa tersiram basah" Bergumam sendirian Karena dunia ini merepotkan Orang lain itu sudahlah hiraukan Harusnya terserah aku kapan Bisa memilih mati saja Dengan ceroboh aku pun berpisah Saat bosan dengan dirinya Hanya karena rasa yang muncul dalam sekejap Dengan sedihnya aku menyesali Jadi pecundang selamanya Meskipun begitu, cintaku salahkah? ♪ Dengan ceroboh aku mencintai Sehingga aku pun terluka Karena harga diri yang tidak ada gunanya Dengan ceroboh aku melupakan Terus terpuruk berlebihan Seluruh hidupku penuh dengan luka Nana-nana-nana ♪ Nana-nana-nana