Dari setiap jendela Ku memandang bulan yang biru Sambil berbicara denganmu lewat telfon Apapun ku bicarakan Walaupun kelihatannya sama Pemandangan terasa beda Meski pernah menyadarinya Ku tak ingin menyentuhmu langit Karna dirimu selalu disampingku Jika ku berpisah denganmu (tak mau) Tak bisa kubayangkan Sebahagian besar kenangan ku lalui bersamamu Canda tawa, air mata, hingga pertengkaran Saat dimana kita saling ceritakan mimpi Waktu yang berlalu Sebahagian besar kenangan merupakan jejak kita Langkah kita, lari kita, dan kita terdiam Dulu kita tersesat sampai akhirnya di sini Saatnya berpisah, sahabat Saat ku membuka tirai Bagaikan sebuah tanda Matahari pagi yang cerah dari samping Dengan sunyi menerangi Masa depan yang slalu datang Mendekat tanpa ku sadari Bahkan hari berharga ini kan jadi masa lalu Mengapa? Karna diriku ingin mengatakan Tuk yang terakhir bahwa (dengarlah) Terimakasihku Andai ku bisa sekarang juga Aku berlari tuk memelukmu Di dekapanmu ingin curahkan tangisanku ini Karna di hari ini yang kau putuskan akan pergi, ku ada disini Jika ku bisa kan ku sampaikan keluh kesah di depanmu Langkah pertama ku berjalan, aku merasa takut Sempat kukira kau kan menahan kepergianku Namun ku tak apa, sahabat Sebahagian besar kenangan ku lalui bersamamu Canda tawa, air mata, hingga pertengkaran Saat dimana kita saling ceritakan mimpi, waktu yang berlalu Aku percaya kenangan kita jadi mentari senja indah Yang selalu menerangi langkah kaki ini Wajah dan suaramu bagai penunjuk jalanku Dimana pun kaulah, sahabat