Aspal sampai di kampung terujung Sembari memanggul, punggungnya Jaringan waralaba, toko segala ada Aspal sampai di kampung terujung Di depan warung dia tertegun Aspal sampai di kampung terujung, oya ♪ Ini pasti jimat orang kota Cantik pupuran seluruh parasnya Ini pasti jimat orang kota Cemas dan kita panggil dukun sekarang (hei) (Hei, hei, hei) (Hei, hei, hei, hei) (Hei, hei, hei, hei) ♪ Bapak bermimpi menyusui, ibu tertenung bulan Sulung bermimpi ke tempat tinggi dan lupa jalan pulang Bungsu anti kitab suci dan alim ulama Paman cemas dengan tanda-tanda terutama Pelanggan warung pindah agama waralaba Waralaba (Jangan ditanya kemana dia pergi) Waralaba (Jangan ditanya kemana dia pergi) Waralaba (Jangan ditanya kemana dia pergi) (Oh, oh, oh, oh) Bapak pergi ke dukun Bapak pergi ke dukun (oya) Bapak pergi ke dukun Bapak pergi ke dukun