Cerita dimulai dari adzan Subuh pesantren Dan rokok Samsu yang dihisap bergantian Sarung Gajah Duduk selalu dipakai menjadi sandangan wajib saat kajian jalanan Tak lupa isu perselingkuhan tetangga Nikah muda, atau pun kasus korupsi tiket parkir Yang selalu menjadi jadwal wajib pergunjingan di angkringan Bukan coffeshop maupun altar Kraton Karena disana tak ada keringat orang bekerja Tak ada juga bau got yang menguap saat musim penghujan Hujan yang dianggap penyalur doa dan cita-cita Cita-cita terkubur rapat karena seragam PNS mau pun lurah Lurah yang terpilih karena sepaket nasi kuning dan atau bahkan Iming-iming menjadi preman setempat Tempat dimana para calo menjual tiket bola seharga 5 kilo beras siap olah Tempat dimana jam kerja tak berlaku ditempat ini Tempat dunia dalam genggaman, bukan dalam percakapan Bicara hanya membuat mu seperti politisi yang tak pernah memberi solusi Ataupun membelikan mu MCD Dan demi pohon tinggi dinasti dan air-air suci yang bikin turis awet muda Daerah dimana wajah oriental yang jarang kau temui Daerah gedung tinggi tak mampu kau pandangi Daerah dimana tangisan disimpan rapat dalam kamar pribadi Pada akhirnya diakhir cerita Kami menjadi manusia berfisik ideal namun berjiwa emosional Dan Paramex akan lebih laku keras dari pada es kopi Haha!