Wajah memuram meredam api ambisi Goresan luka tersirat jelas membeku Kau telah terjerat dalam arena fantasi Coba menggapai khayal tak pasti di hati (Dunia fana) yang penuh dengan tragedi Kepalsuan, kemunafikan manusia Selamat datang, nikmati pahit sang baka Janganlah harap surgawi selalu menjelma Lupakan teori dalam pustaka dirimu Tajamkan mata, asah telinga hidupmu (Dunia fana) yang penuh dengan opera Hasut kanan hasut kiri sesama (Dunia fana) yang penuh dengan tragedi Kepalsuan, kemunafikan manusia Dunia penuh rencana Kepalsuan, kemunafikan (Dunia fana) yang penuh dengan tragedi Kepalsuan, kemunafikan manusia (Dunia fana) yang penuh dengan opera Hasut kanan hasut kiri sesama (Dunia fana) yang penuh dengan tragedi Kepalsuan, kemunafikan manusia