Katakanlah sejujurnya sayang Untuk apa sering titip salam? Dan untuk apa kau kirim sekuntum Mawar untuknya? Kau bilang padaku dia sahabatmu Tapi mengapa kau sering membenarkan dirinya? Sering pula kau banding-bandingkan aku Dengan dia Katakanlah sejujurnya sayang Jangan simpan dusta Di balik senyum Kalaulah memang itu maumu Tak apalah Ranting-ranting cintaku Kini telah kering Pucuk-pucuk pohon pun jatuh berguguran Mendengar dustamu Kalau memang benar dia sahabatmu Mengapa saat jumpa dulu Tak kau kenalkan padaku? Kalau memang benar dia teman biasa Mengapa setiap bulan itu Kau kirim kartu ulang tahun Untuk siapa kado berwarna biru? Mengapa harus tak berterus terang, sayang? Katakanlah sejujurnya sayang Jangan simpan dusta Di balik senyum Kalaulah memang itu maumu Tak apalah Ranting-ranting cintaku Kini telah kering Pucuk-pucuk pohon pun jatuh berguguran Mendengar dustamu Kalau memang benar dia sahabatmu Mengapa saat jumpa dulu Tak kau kenalkan padaku? Kalau memang benar dia teman biasa Mengapa setiap bulan itu Kau kirim kartu ulang tahun Untuk siapa kado berwarna biru? Mengapa harus tak berterus terang, sayang? Kalau memang benar dia sahabatmu Mengapa saat jumpa dulu Tak kau kenalkan padaku? Kalau memang benar dia teman biasa Mengapa setiap bulan itu Kau kirim kartu ulang tahun Untuk siapa kado berwarna biru? Mengapa harus tak berterus terang, sayang?