Negeri kita terserang wabah (Wabah) Kurang taruna Di mana tiada lagi pemuda Yang peduli dengan lingkungannya Acuhkan sejarah, ikuti tren masa kini Sedikit kerja, ingin terlihat berharga Pandai bersilat lidah, amarah mudah terpecah Di saat topang orang tua, ah nanti sajalah Kurang taruna negeri ini Mudah terkendali nafsu tirani Kurang pemuda bangsa ini Banyaknya pemuda yang mudah terkendali Yang hanya dijadikan sebagai alas kaki Dan juga menjadi korban kepuasan penguasa bangsa ini Terkendali sistem yang ada (Ada) Para pemuda Sampai lupa bahwa kita semua Adalah saudara Kenyangkan perut sendiri Hiraukan kata nurani Yang berkelas, yang pantas menjadi yang paling teratas (Atas) Kurang taruna negeri ini (Pelan-pelan-pelan wae) Mudah terkendali nafsu tirani (Cicing wae, ah beleguk sia) Kurang pemuda bangsa ini (Et dah kagak danta lo pada) Banyaknya pemuda yang mudah terkendali Yang hanya dijadikan sebagai alas kaki Dan juga menjadi korban kepuasan penguasa bangsa ini