Ketahuilah Sekali pun dia tak pernah menginginkanmu Dia hanya benci sendiri Keangkuhannya butuh ditemani Dan hatinya butuh disanjung atas berbagai kisah perih Yang pernah dia lewati Mari kita telaah lebih jauh Suatu hubungan indah bila yang terjadi adalah saling Bukan sekadar yang paling Kau dan dia sadar untuk menjalani peran Dengan aktif dan partisipatif Setiap cerita, kejadian, gagasan Mimpi, pencapaian, hingga lelah seharian Kau dan dia bergantian mengisi kesepian Saat menangis, tertampunglah air mata Begitu pula saat bahagia Terbagi dengan bijaksana Tidak ada yang berlebihan Semua terbagi secara optimal Tanpa mengerdilkan potensi hangatnya kebersamaan Lalu, bila kau ketahui Tidak pernah ada kesempatan yang sama Saat kau dan dia duduk di satu meja Sudah sepantasnya kaubunyikan sirine tanda bahaya Saking seringnya kau ada untuknya Sehari tak direpotkan seperti ada yang kurang Kau mulai menanyakan kabarnya Dia tanggapi dengan menanyakan posisi Kau sudah siap berangkat Lalu dia menghilang lagi Ini yang paling menyita logika berpikirku Kenapa bisa ada seseorang yang mengajak bertemu Begitu sudah siap untuk ditemui Tiba-tiba dia tidak bisa dihubungi? Itu kenapa? Kok ada, sih, orang-orang yang memainkan khawatir sebegitu hebatnya? Heh, apa? Ng, suap-suapan? Ah, saling sentuh hidung? Hm, cubit pipi? Hahah, membaca garis tangan masing-masing? Ah, saling menatap lama sambil tersenyum? Wah, senggol-senggol manja? Hahahaha, itu hanya ada di sekitarmu Sudahlah Dia hanya benci sendiri Bukan ingin dilengkapi Bagaimana? Nikmat, bukan, rasanya bertahan dalam kesakitan? Mantap betul! Hebat, lho, itu hatimu Bisa bertahan begitu lama Menyaksikan tumbuh kembang sakitnya Tunas muncul Bunga semerbak harum Matang buah, sedap nan ranum Kau yang merawatnya Menyirami setiap hari tanpa mengeluh Memupuk dengan sabar Membanggakan ke setiap orang Kau unggah di Instastories Kau kicaukan di Twitter Kau jadikan kebanggaan di Path Hingga tiba waktu panen Kau memetiknya, namun bukan kau yang merasakan manisnya Dia tidak mencintaimu Dia tidak mencintaimu Dia hanya sedang kesepian Dan kebetulan ada kamu Nyatanya Bukan kau 'kan Yang selama ini dia ceritakan sebagai kesayangan?