Pukul dua malam terdengar suara Anakku menangis sangat kencang "Apa sebabnya?" 'ku bertanya Istriku terkasih segera meraih popok Yang penuh tanpa risih Segera diganti dengan yang bersih "Anakku yang lucu, Bapak tidur dulu Nanti bangun pagi 'tuk bekerja lagi Kamu dan ibu juga tidur buru." "Adek, jangan menangis." Pintaku bak pengemis Istriku yang manis langsung komentar sinis ♪ Tepat pukul lima mataku terbuka Istri ke mana, tiada rimbanya Gendong si kecil di depan rumah Sebelum bekerja, sarapan bertiga Senyum kulihat, anakku tertawa Dengan sisa bubur di pipinya "Ibu, bapak mau berangkat dulu Adek yang manis ya, nanti bantu ibu." Sun kening anakku tanda pamitku "Ibu juga mau Jangan hanya anakmu Nanti pulang jangan kau lupa beli susu." "Ibu, bapak mau berangkat dulu Adek yang manis ya, nanti bantu ibu." Sun kening anakku tanda pamitku "Ibu juga mau Jangan hanya anakmu Nanti pulang jangan kau lupa beli susu." "Ibu juga mau Jangan hanya anakmu Nanti pulang jangan kau lupa beli susu."