Di atas reruntuhan dusun kami tercinta Di atas reruntuhan dusun kami tercinta Di atas reruntuhan dusun kami tercinta Pandanglah dusun kami Hamparan sawah ladang Samudera warna hijau Cakrawala keindahan Sungai mengalir dalam jiwaku Burung nyanyikan bahagiaku Dedaunan bergelombang Kesunyian berdendang Akhirnya datang jaman yang aku tak paham Air bah membanjir, dusun kami tenggelam Tenggelam Bendungan pembangunan namanya Kami diusir tanpa ditanya Nasib kami ternyata milik mereka Sehingga sudah ditentukan harga jualnya Ke atap-atap perbukitan Kami mengungsi dan bertahan Kami minum air hujan Menanak bebatuan Ke atap-atap perbukitan Kami mengungsi dan bertahan Kami minum air hujan Menanak bebatuan Jika senja hari tiba Kami bayangkan nisan-nisan Pekuburan sanak saudara Nun jauh di dasar bendungan Anak-anak berenang Ke tengah gelombang Bersandar di pucuk-pucuk pepohonan Salah seorang dari mereka Mengikatkan bendera merah putih Di salah satu dahannya Alangkah bangga menatap sang saka berkibar Di atas reruntuhan dusun kami tercinta