Di saat lonceng berdentang sembilan kali Kunyalakan televisi Kuikuti berita dunia Sepanjang program acara Ku jadi terlena Kekejaman membuka berita pertama Disusul lomba senjata Yang timbulkan banyak bencana Seakan di negeri sana Nyawa tak berharga Malangnya nasib saudaraku di sana Yang s'lalu dicekam gelisah Malangnya nasib saudaraku di sana Jadi korban nafsu dan tahta "Senjata SS20 diarahkan GL Mataram" "Pembatasan senjata nuklir yang sedang" "Terbongkarnya mata-mata Uni Soviet" "Menghancurnya polusi Vietnam" "Bahkan forum di kedutaan Amerika Serikat di Berlin" Ketika lonceng berdentang sepuluh kali Kupadamkan televisi Ku kembali di dalam sepi Tinggallah sejuta tanya Terpendam di dada Mengapakah tragedi tak ada habisnya Membayangi hidup mereka Yang terhimpit oleh bencana? Seakan di negeri sana Jiwa tak berharga Malangnya nasib saudaraku di sana Yang s'lalu dicekam gelisah Malangnya nasib saudaraku di sana Jadi korban nafsu dan tahta Inikah pertanda dunia sudah tua? Atau manusia yang lupa? Malangnya nasib saudaraku di sana Yang s'lalu dicekam gelisah Malangnya nasib saudaraku di sana Jadi korban nafsu dan tahta Masihkah ada hari esok buat kita?