Keringat deras membasuh dada Tercampur tetes darah Di dalam jiwa, engkau pelita Wajahmu menyala Jejakmu mulai tertiup angin Tertutup debu nafsu Tangan-tangan kecil mengerikan Menggaruk ronamu Kesombongan mengganggumu Lahapnya hama yang rakus Dia mungkin lupa padamu Atau kau dianggap alas cicak kurus Rindu yang menuju setengah mati Meronta di pelataran Tiang bendera yang mulai berkarat Kau masih berdiri Senandung puitis bernada bunga Menembus gendang telinga Kau akan tersisih dan terlupakan Bergantinya zaman Terlindas roda dunia Terkikis ego murka Terinjak kenyataan Yang menutup mata ♪ Kesombongan mengganggumu Lahapnya hama yang rakus Dia mungkin lupa padamu Atau kau dianggap alas cicak kurus Rindu yang menuju setengah mati Meronta di pelataran Tiang bendera yang mulai berkarat Kau masih berdiri Senandung puitis bernada bunga Menembus gendang telinga Kau akan tersisih dan terlupakan Bergantinya zaman Terlindas roda dunia Terkikis ego murka Terinjak kenyataan Yang menutup mata