Dalam gelap, aku masih bisa meraba Namun, gelapnya hatimu, aku tak tahu Mudahnya engkau katakan sayang hanya untukku Tapi kini sumpah dan wajahmu pun hilang Entah terbawa angin malam Ataukah dimakan bulan Semua tak pernah lagi Kelihatan batang hidungnya Maka janganlah (janganlah percaya) Percaya pada mulut lelaki (mulut lelaki) Mudah janji, gampang sumpah Tak tahu diri (ah, masa?) Obral cinta Mulut manis setengah mati (boleh dong, boleh dong gombal) Jangan cepat Pasrah diri karena janji (salah sendiri) Jangan percaya pada lelaki Bila kau dirayu, ingatlah laguku ini Mulut lelaki, mulut lelaki Manis di bibir, pahit di hati Ah, masa gak percaya sama mulut lelaki sih? Ih, habis suka bohong sih, janjinya gak pernah bener Kan kite cinte sama kamu Kamu jangan ikut-ikut dong! Mudahnya engkau katakan sayang hanya untukku (Sayangku) Tapi kini sumpah dan wajahmu pun hilang Entah terbawa angin malam Ataukah dimakan bulan Semua tak pernah lagi Kelihatan batang hidungnya (minggat ni, ye?) Maka janganlah (janganlah percaya) Percaya pada mulut lelaki (mulut lelaki) Mudah janji, gampang sumpah Tak tahu diri (ah, masa?) Obral cinta Mulut manis setengah mati (boleh dong, boleh dong gombal) Jangan cepat Pasrah diri karena janji (salah sendiri) Jangan percaya pada lelaki Bila kau dirayu, ingatlah laguku ini Mulut lelaki, mulut lelaki Manis di bibir, pahit di hati Maka janganlah (janganlah percaya) Percaya pada mulut lelaki (mulut lelaki) Mudah janji, gampang sumpah Tak tahu diri (ah, masa?) Obral cinta Mulut manis setengah mati (boleh dong, boleh dong gombal) Jangan cepat Pasrah diri karena janji