Yang Purnama datang lagi, yang Sebulan yang lalu kita pun ada di sini Engkau bercerita tentang asmara Begitu terasa kau hanya milikku, ho-woh Yang Berderai air mata, yang Pabila kuingat kita di saat itu Segenggam harapan, sentuhan kasihmu Semua sedetik kurasakan Cinta, cintamu hanyalah di bibir saja Sayang-sayang, rayuan semata Rindu, rindumu hanya sandiwara saja Benci, benci kini dalam hatiku Cinta dan sayangmu manis bagai gula Namun membuat hatiku luka Yang Berderai air mata, yang Pabila kuingat kita di saat itu Segenggam harapan, sentuhan kasihmu Semua sedetik kurasakan (Yang Tak pernah kucoba dusta Apalagi untuk melupakan dirimu Yang, kalau saja kau tahu Apa yang ada dalam hatiku Dan yang kurenungkan saat kini Semuanya hanyalah dirimu Yang, percayalah) Cinta, cintamu hanyalah di bibir saja Sayang-sayang, rayuan semata Rindu, rindumu hanya sandiwara saja Benci, benci kini dalam hatiku Cinta dan sayangmu manis bagai gula Namun membuat hatiku luka Cinta dan sayangmu manis bagai gula Namun membuat hatiku luka