Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran Bawa bertendang sebelum dipandang kesian Celaru tahu mengangkat diri berlalu Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran Kaji langit biru indah Siapa tak lelah saat dicatu Mindanya yang tak henti alirkan adu Selapang hati harus kita kenali Siapa tak lelah saat dicatu Berhati padang menghijau Jalan terus, jalan, jangan henti Jangan henti kalau terus maki sendiri Jalan terus, jalan, jangan henti Sampai yang terpampang hanyalah langit yang mencium bumi Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran Bawa bertendang sebelum dipandang kesian Celaru tahu mengangkat diri berlalu Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran Dan kaji langit biru indah Siapa tak lelah saat dicatu Mindanya yang tak henti alirkan adu Selapang hati harus kita kenali Siapa tak lelah saat dicatu Berhati padang menghijau Jalan terus, jalan, jangan henti Jangan henti kalau terus maki sendiri Jalan terus, jalan, jangan henti Sampai yang terpampang hanyalah langit (Hanyalah langit) Yang mencium bumi (Yang mencium bumi) Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran) Bawa bertendang sebelum dipandang kesian (Sebelum dipandang kesian) Celaru tahu mengangkat diri berlalu (Celaru tahu mengangkat diri berlalu) Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran) Dan kaji langit biru indah Jalan terus, jalan, jangan henti Jangan henti kalau terus maki sendiri Jalan terus, jalan, jangan henti Sampai yang terpampang hanyalah langit Yang mencium bumi Ha-ha, ha-ha, ha-ha