Renungan karena duniaku kini menghitam Puing-puing tawaku terbelah termakan lelah Ragaku seakan lepas, terhempas Terbuang, tertelan, menghilang di ruang hampa Tak ada lagi rasa, hanya resah menjajal di kepala Aku yang kini tersungkur kaku Di sudut kegelapan menyatu Omong kosong tentang doa Hanya bualan tentang pujian Bukti nyata yang terasa Hanya amarah dengki kehancuran dunia Kenyataan usang kehidupan yang terpampang Puncak sebuah menara kebencian Rekayasa dogma selimuti raga penuh kebencian Surga replika dengan syair yang memuja Dan inilah awal mula murka dunia Menyerap, menghisap, membelenggu jiwa Datangnya genesis yang nyata Deretan sebuah barisan penuh luka Ragaku kaku sekarat Siksaan hina kurasa Maknaku hina terluka Kaku jiwa menggila Genesis tercipta Sesal menggila Terpaku di jiwa Penuh sandiwara Puncak menara kebencian menjulang di jiwa Rekayasa dogma selimuti raga tak berdaya Rekayasa dogma selimuti raga penuh kebencian Surga replika dengan syair yang memuja