Murka telah menghantam neraka telah terbuka Hitam enggan menghilang meradang poros luka Militan propaganda drama pemusnahan cahaya Tanah hancur bergetar semesta terbakar Hitamkan dunia iblis telah berkuasa Mengumpat menghina menghempas di angkasa Sumpah serapah menghujam tanpa makna Merusak paradigma sebuah dogma Militan semesta runtuhkan pengabdian Militan semesta hanguskan ruang surga Militan semesta runtuhkan pengabdian Militan semesta hanguskan ruang surga Militan semesta telah terjaga Militan semesta terlahir dineraka Militan semesta genggam derita Militan semesta derita menjadi sebuah persembahan nyata Senyum yang menyeringai perang dimulai trisula telah siaga Siap merenggut nyawa mengalirkan darah hina sahaya derita Nafsu yang kugenggam tumbuh besar menjalar persembahan nyata Jelaga yang kutebar tumbuhkan kepalsuan manusia penuh dosa Murka menghantam luka untuk menghancurkan kuasa akan hal yang nyata Perang telah dimulai dan pembantaian para militan semesta Panorama murka terlahir di neraka Derita menjadi sebuah persembahan nyata Doa doa menggelikan tidak lagi berdaya Menghisap nurani hasrat pembangkangan Gelap menutup mata sunyi merusak asa Mengguncang amarah noda raga tidak berharga Menenggelamkan semesta pesta para militan Hingga pagi menjelang jiwa jiwa melayang Senyum yang menyeringai tanda perang dimulai Trisula telah siaga siap merenggut nyawa Alirkan darah hina sahaya menderita penghancuran semesta Membunuh perlahan raga membakar jiwa yang nyata Militan Semesta Militan semesta Mengancam Gelap menutup mata sunyi merusak asa Mengguncang amarah noda raga tidak berharga Murka telah menghantam neraka telah terbuka Hitam enggan menghilang meradang poros luka Militan propaganda drama pemusnahan cahaya Tanah hancur bergetar semesta terbakar