Umpama mimpi kukecap kenangan Taman permainan masa kecil dulu Sisip senyummu Kemanisan tanpa gula Meninggalkan seribu keresahan Kala gerimis menitis di hati Kenangan lenyap tanpa sedar Mungkinkah ada lagi Saat saat indah itu Agar dapat kita bersama lagi Dalam kelam engkau datang Memujuk hati yang sepi Dalam terang engkau hilang entah ke mana Andai kata hanya mimpi Mengusik kenangan silam Mengapa hangat tanganmu kuterasa Namamu ku ukir di pohon di tepi taman Sebagai hiasan lambang cinta yang terlarang Semoga kau terlihat tika melintasi taman Sebagai tanda percintaan abadi Ataupun pada malam Naungan cahaya purnama Menyuluh Ukiran yang memanggil sejuta seri Yang menghias taman ini Penuh dengan cahaya misteri Kekosongan hingga ia Kesepian Harumnya mawar menyulam asmara Harum cempaka kesayuan Di Taman Astakona yang tiba-tiba menyepi Mungkinkah akan begini selamanya ♪ Dalam kelam engkau datang Memujuk hati yang sepi Dalam terang engkau hilang entah ke mana Andai kata hanya mimpi Mengusik kenangan silam Mengapa hangat tangan mu ku terasa Namamu kuukir di pohon di tepi taman Sebagai hiasan lambang cinta yang terlarang Semoga kau terlihat tika melintasi taman Sebagai tanda percintaan abadi Ataupun pada malam Naungan cahaya purnama menyuluh Ukiran yang memanggil sejuta seri Yang menghias taman ini Penuh dengan cahaya misteri Kekosongan hingga ia Kesepian