Ingin ku menangis saat ku terpaku Mengenangkan nasib diri yang tiada arti Tak pernah kunikmati megahnya dunia Bahkan ku tak pernah tahu cantiknya raut wajahmu Duhai Kekasih Hari-hari berlalu bagai dalam mimpi Seakan ku berjalan di balik awan kelabu Yang ada hanya hitam Yang ada hanya kelam Aku melangkah dengan perasaan Mengapa daku terlahir ke dunia ini? Hanya menanggung beban duka dan derita Pernah kusesali, namun, itu tiada arti Kini aku sadari, semua itu suratan dari-Nya (Tabahkan hatimu, Sayang) (Tabahkan hatimu, Kasih) (Tiada guna kausesali) (Tiada guna kautangisi) (Semua itu sudah suratan dari-Nya) Hari-hari berlalu bagai dalam mimpi Seakan ku berjalan di balik awan kelabu Yang ada hanya hitam Yang ada hanya kelam Aku melangkah dengan perasaan Mengapa daku terlahir ke dunia ini? Hanya menanggung beban duka dan derita Pernah kusesali, namun, itu tiada arti Kini aku sadari, semua itu suratan dari-Nya Mengapa daku terlahir ke dunia ini? Hanya menanggung beban duka dan derita Pernah kusesali, namun, itu tiada arti Kini aku sadari, semua itu suratan dari-Nya Kini aku sadari, semua itu suratan dari-Nya