Mentari yang terbenam bukan berarti takkan terbit Dia hanya terlelap, tertutup dalam senyap Ragu juga khawatir jika ruang waktu terbatas Kala semua berakhir dengan asa terpapas Semesta berikan semua Karena perih yang terjadi membuatku membara Terus membara dan berpijak sinari hati Jika waktu beri kesempatan, aku enggan kembali Tak kembali melangkah mundur seperti dulu Setiap kata beranjak, kalimat pun menyayat hati Sulit untuk lupakan setiap luka yang menggores Waktu terus berpaut, detik melaju tanpa henti Aku tetap berdiri tetap terus melangkah Karena perih yang terjadi membuatku membara Terus membara dan berpijak sinari hati Jika waktu beri kesempatan, aku enggan kembali Tak kembali melangkah mundur seperti dulu Aku takkan pernah khawatir (Pernah khawatir) Bila semua berubah (Bila semua berubah) Aku takkan pernah sembunyi (Pernah sembunyi) Tetap berdiri di sini (Tetap berdiri) Karena perih yang terjadi membuatku membara Terus membara dan berpijak sinari hati Jika waktu beri kesempatan, aku enggan kembali Tak kembali melangkah mundur seperti dulu Karena perih yang terjadi membuatku membara Terus membara dan berpijak sinari hati Jika waktu beri kesempatan, aku enggan kembali Tak kembali melangkah mundur seperti dulu