Masih membasah luka Yang dulu pernah kaucipta Kausayat kembali Di atas derita lama Tak pernah menjadi impian Dan hitam bukanlah harapan Mengering air mata, mengenang percintaan Yang kini tinggal igauan Masih segar di ingatan Kenangan kita bersama Cinta yang t'lah berlalu Kusimpan jadi sejarah Biarlah kujalani lara Biarlah 'kan kutelan duka Semoga kau mengerti Tak pernah kurestui pemergian dirimu Sungguh menyayat hati Benar kata pujangga, "Selasih kusangka mayang" "Mayang kusangkakan daun selada" Orang benci kusangka sayang Namun, diri tak merasa Tetapi apa 'kan daya (hok a, hok e) Kenang-kenanglah aku, Sayang Rinduilah aku dalam ingatanmu Yang telah tinggalkanku selama ini Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Biar hujan datang berturun Takkan tawar rasa lautan cinta Kukhayalkan kasihmu memekakkan rasa Kiranya gerimismu tawarkan lautan (tarik, Wika) (Si Unyil, Unyil, Usro) (Si Unyil tangan coplok) ♪ Kasih goyang keramas dikit, ya Kenang-kenanglah aku, Sayang Rinduilah aku dalam ingatanmu Yang telah tinggalkanku selama ini Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Biar hujan datang berturun Takkan tawar rasa lautan cinta Kukhayalkan kasihmu memekakkan rasa Kiranya gerimismu tawarkan lautan Kenang-kenanglah aku, Sayang Rinduilah aku dalam ingatanmu Yang telah tinggalkanku selama ini Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Biar hujan datang berturun Takkan tawar rasa lautan cinta Kukhayalkan kasihmu memekakkan rasa Kiranya gerimismu tawarkan lautan (ya-ya) ah