Desah, desah, desah napas lelah Membayangi derap langkah tergesa Hiruk-pikuk tak pernah berhenti Sepanjang siang hingga malam hari kerja Kehidupan kota metropolitan Saling bersaing keras berlomba-lomba Jangan harap dengan malas-malasan Datang dewa penolong yang budiman Kamu-kamu aku tetap aku Masing-masing harus jalan sendiri Macam-macam corak kehidupan Dari jutawan sampai gelandangan Jangan bayangkan hanya mobil mewah Tapi kau lihat itu gerobak sampah Jangan mimpikan hanya gedung megah Coba kau tengok itu kolong jembatan Pikir-pikir sekali lagi Kalau mau mencoba-coba Hidup di kota metropolitan Indah, indah, indah memang indah Itu wajah kota metropolitan Tapi, tapi, tapi coba lihat Di sana bagai belantara manusia Tiap-tiap jengkal tanah yang ada Pasti padat sudah penduduknya Kalau ini masih akan bertambah Entah tak tahu apa nanti jadinya Banyak sudah suri tauladan Berbekal khayal tanpa perhitungan Lihat, lihat, lihat kenyataan Yang ada sekarang hanyalah Penyesalan belaka