(Timang-timang mercon pentul) (Rindu ditimang, mengapa luput?) (Kasihan) Aduh Beginilah jadinya Menimang rindu, menimang cinta Tapi yang datang hati mendua Menyedihkan Menghancurkan hati ♪ Karena gunung Keciklah bukit di mata kanda Selama kau daki tebing Lupa jurang nan dalam Kasih kampung halaman Diri ini-ni-ni-ni yang menanti Bagai menimang Landak berduri selama ini Kanda kusayang-sayang Pulang-pulang bergandengan Hancur hatiku (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding) bukan diriku Kau racik rempah beracun ramuan janji Selama ini telah kuminum Merasuk jantung, pembuluh rindu (Ha-ah, ha-ah, ha-ah-ah) Mengapa di air kau tuliskan niatmu? Bagaimana 'kan kubaca Bila dirimu telah menikah? (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding) bukan diriku ♪ Bagai menimang Landak berduri selama ini Kanda kusayang-sayang Pulang-pulang bergandengan Hancur hatiku (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding) bukan diriku Kau racik rempah beracun ramuan janji Selama ini telah kuminum Merasuk jantung, pembuluh rindu (Ha-ah, ha-ah, ha-ah-ah) Mengapa di air kau tuliskan niatmu? Bagaimana 'kan kubaca Bila dirimu telah menikah? (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) (Yang disanding bukan dirimu) (Pukul dinding, bantinglah pintu) Yang disanding bukan diriku