Semestinya mata bicara Bahwa aku 'kan menjamin Tidak ada kepalsuan Yang akan membungkam Semestinya hati melihat Waktu majemuk yang pelik Memaksa anak cucuku Untuk katarak dan buta Tersesatlah ku segenap-genapnya Isyarat itu satu-satunya petunjuk tentangmu Ku berubah faham begah kebutaan menafikanku Mengutuk diri sadarku, akan hadirmu Keimanan yang buruk demi kebutuhan dua jiwa Menggugah hatiku menenggelamkan jiwamu Kerana, atas nama bergurau biarkan saja kau meracau Dengan metafora, ciptaan itu Aku, jiwaku Hilang dasar imanmu, merasa sanggup Pijar neraka golput sebab dari segala penista Mereka memecah belah dan saling ingatkan kau lampaui batas Semestinya mata bicara Bahwa aku 'kan menjamin Tidak ada kepalsuan Yang akan membungkam Semestinya hati melihat Waktu majemuk yang pelik Memaksa anak cucuku Untuk katarak dan buta Mata mengecil mulut meluap semakin lebar Hanya teracun, duniamu sendiri Keyakinan yang timbul berlaku bertentangan Kau hidup, menurut nafsumu Aku, jiwaku Hilang dasar imanmu, merasa sanggup Pijar neraka golput sebab dari segala penista Mereka memecah belah dan saling ingatkan kau lampaui batas Semestinya mata bicara Waktu-waktu 'kan menjamin Tidak ada kepalsuan Yang 'kan membungkam Semestinya hati melihat Waktu majemuk yang pelik Memaksa anak cucuku Untuk katarak dan buta Seperti melawan angin gerus emosi menyinggung air Bahkan skor akan nihil Kalau saja paksakan Jibril menceritakan hasil akhir Terlanjur ada dogma di atas jubah Semua akan berubah dan aku takkan hilang Kuberubah faham memecah kebutaan menafikanku Kuakan merubah paham memecah kebutaan menafikanku (Sudah!) Semestinya mata bicara Bahwa aku 'kan menjamin Tidak ada kepalsuan Yang 'kan membungkam Semestinya hati melihat Waktu majemuk yang pelik Memaksa anak cucuku Untuk katarak dan buta Semestinya mata bicara Bahwa aku 'kan menjamin Tidak ada kepalsuan yang akan membungkam Semestinya aku melihat Waktu majemuk yang pelik Memaksa anak cucuku Untuk katarak dan buta