Teduh syukur, hanyut nikmat Kini tiada, kini tiada Cemara-cemara kehidupan Tudung raksasa bola api ♪ Teduh syukur, hanyut nikmat Kini tiada, kini tiada Burung gereja tak lagi Punya tempat bermain Karena cemara Tuhan Berganti negeri dongeng Haiyaiya Burung gereja tak lagi Punya tempat bermain Karena cemara Tuhan Berganti negeri dongeng Haiyaiya oh-oh-oh-oh ♪ Cemara-cemara kehidupan ♪ Tudung raksasa bola api ♪ Teduh syukur, hanyut nikmat Kini tiada, kini tiada Burung gereja tak lagi Punya tempat bermain Karena cemara Tuhan Berganti negeri dongeng Haiyaiya oh-oh-oh-oh Burung gereja tak lagi Punya tempat bermain Karena cemara Tuhan Berganti negeri dongeng Aiyaiya "Jabang bayik, amit-amit, nuwun sewu, Ogah! Gara-gara kamu gundul, orang-orang ikut-ikutan menggunduli hutan," "Eh, Pak Raden, jangan nyalahin Pak Ogah Yang salah itu mereka, kenapa ikut-ikutin 'pala Pak Ogah yang gundul?" "Iya, tapi karena gundul paculmu itu membius orang Supaya orang-orang itu menggunduli hutan Waduh, menurut primbon, bisa kuwalat tahu kalo menggunduli hutan Coba, coba, nak Unyil, dulu tempat ini ijo royo-royo Sekarang kok jadi gersang, haduh, aduh-aduh," "Lha iya, Pak Raden. Eh, Pak Ogah, nyanyi dong! Ayo kemon!" "Ogah, ah. Kalo Pak Ogah nyanyi, cepek dulu dong!"