Laju mesin paru-paru besi Napas yang semakin berkarat Masih ragu-ragu benci, abu-abu pasti Menghakimi tiap penjahat Aku menyapu bersih, ku menabur benih Ku mengadu perih bersyarat Laku anggun peti, tahu-tahu mati Tak izinkan menyentuh lahat Menjadi legenda adalah agenda Karena merdeka tak hindarkan sengketa Bermain dewa, pengabul doa letal Merajai pesta, merampas plasenta Atur fokus kamera, hindari kursi listrik Sulap data mistik 'tuk lenyapkan pekak kritik Berisik, ah, gaduh-gaduh kriptik Kutanya, mana lebih keji? Sadistik atau statistik? Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, diusir, dibuang Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang Menghamba pada rakus, menghamba pada takut Mendamba pemberangus, influencer, dan penghasut Carut-marut, main api dengan maut Dislokasi informasi, terjun bebas nir-parasut Ibunya menangis, memohon belas kasihan Mengingat perginya anak wanita tanpa pamitan Barisan terdepan, tak bisa putar balik Dan sampai ia dibaringkan pun diminta diasingkan Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Ia di sana saat kau di ambang sekarat Sekarang kau jadi bangsat saat nisannya dipahat? Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Penjahat! Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, diusir, dibuang Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang ♪ Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, diusir, dibuang Oh-oh-oh-oh Tak bisa pulang, tak bisa, tak bisa pulang