Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala Angin mati dan laut pun terdiam Hening di sek'liling bumi sunyi, sepi, mencekam Menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana Yang tak habis aku mengerti Jeritan kami tak bersuara Ditelan gemuruh gundah gulana Mungkin lewat nyanyian akan dapat menyusup Menguak jendela hati-Mu Dan Kau dengar rintihan kami Kau dengar jeritan kami Tuhan, semua terserah titah-Mu Merah hitam tanah kami Pucat pasi wajah bumi Hmm-huu Tolong arahkan mata pedang Mereka-mereka yang memimpin Percaturan dunia, pergolakan dunia Tuhan, semua terserah titah-Mu Merah hitam tanah kami Pucat pasi wajah bumi Hmm-huu Tolong arahkan mata pedang Mereka-mereka yang memimpin Percaturan dunia, pergolakan dunia Ho-ho-ho Tuhan tolonglah Karena hanya Engkau Yang dapat mendengar Jerit hati kami Tuhan tolonglah Karena hanya Engkau Yang dapat mendengar Jerit hati kami