Kami datang dengan kelebat serupa parang Terayun penggalan waras terpancang di alun-alun Dengan kesadaran terdalam yang mulai bersaing dengan dasar palung Bersejawat dengan kiamat tanpa ujung prosa ini menahun Terasing dalam banal, namun menolak mati menenggak racun Kami datang dengan tangan terikat, mata telinga tertutup Menjemput angkara yang terlupakan, yang ditinggalkan para filsuf Kami adalah pagan di dasar belukar rimba kesalahan Yang kerap menjarah bijak dari saku para pemadat kebenaran Kami sulut keonaran pada detik kesunyian mayoritas menikam Mengendap dalam gelap yang terlalu lama dipinjam kehidupan Kami adalah rawa yang mengisap balik peta labirin kesadaran Kami adalah sisa waras yang meregang dikooptasi papan iklan Kami datang dari generasi yang menganggap solusi anti depresan Berjanji pada Tuhan untuk menyelesaikan hidup tanpa penyesalan Kami berjanji pada bendera yang terbakar, kami adalah panji Hantu pojokan pabrik yang menyaksikan Generasi kami mengabdikan hidup pada rotasi Mesin kalkulator, teologi, atau mati OD terlalu dini Budak ideologi, agen asuransi dan distributor gagang panci Kami adalah generasi yang akan merobek langit dengan pekik di angkasa Satu generasi yang takkan pernah lagi memberi hormat kepada Sang Saka Kami arak kehitaman kibaran panji ke ujung tanah tandus Generasi pengepal godam dengan amunisi bersayap Ikaros Kami menolak menjadi patriot dan nasionalis penggerus usus Generasi yang menolak semua komando wajib militer sampai mampus Kami hunus kalam simbiosa profan dengan langitan Kami adalah darah yang tumpah di hitungan puputan Kami adalah Dyonisian yang dalam hitungan detik akan menghilang Kombinasi Malaka-Morison yang Menggembala nasib ke tengah padang pejagalan Kami adalah prototype ujung sejarah kalam serampangan Kami adalah wajah para martir muda Yang berkosmetika serpihan granat tangan Kami yang di bolongnya siang menebar selebaran di persimpangan Provokasi akhir zaman Menyaingi malaikat dengan sangkala di tangan Kami adalah generasi terakhir yang dapat dikooptasi Nike Kami lahirkan keturunan yang Membangun gunung yang takkan bisa kau daki Kami akan menyatu dengan wujud meta post scrip penolak bala Dalam satuan aksara yang tak pernah lagi dapat dunia baca Dalam satuan sistem bahasa yang dibenci surga dan ditinggalkan neraka Kami akan datang setengah mabuk menyerbu Valhala Tak akan kami menyeberang ke dalam barisan menyanyikan lagu kebangsaan Para bangsa yang tunduk di bawah control para korporat berkarat Kami akan jalin koalisi dengan halilintar Kami akan mulai perhitungan dengan shaf bersejajaran Kami takkan berhenti meski lapar mengetam Hingga udara yang kau hidup mengantar pesan sederhana tentang Kami takkan berhenti meski lapar mengetam Hingga udara yang kau hidup mengantar pesan sederhana tentang Potret generasi akhir zaman yang kusam Dan doa-doa tak terkabul di ujung malam Tentang hasrat yang siap menua bersama angkara Tentang geram yang kami pelihara Hingga udara yang kau hidup mengantar pesan sederhana tentang Hidup yang menolak padam! Kami takkan berhenti meski lapar mengetam Hingga udara yang kau hirup mengantar pesan sederhana tentang Potret generasi akhir zaman yang kusam Dan doa-doa tak terkabul di ujung malam Tentang hasrat yang siap menua bersama angkara Tentang geram yang kami pelihara Hingga udara yang kau hidup mengantar pesan sederhana tentang Hidup yang menolak padam!