Biarkan saja waktu berjalan dengan laju Biarkan saja mentari cairkan batu salju Biarkan saja seisi bumi menjadi musuh Biarkan saja mereka bicara tentang aku Biarkan saja semua mulut pandai bercakap Biarkan saja yang lain saling selalu menatap Biarkan saja yang tinggi selalu ada di puncak Biarkan saja persetan bila tak dianggap Biarkan saja bodoh, biarkan saja bodoh Biarkan saja, lupakan semua tentang bung Karno Biarkan saja sepuluh pemudah menjadi babu Biarkan saja sejarah hilang terkikis waktu Biarkan saja mereka hidup dan tak berotak Biarkan saja senyum bahagia menjadi budak Biarkan saja papua bila terus dirusak Biarkan saja yang timur lalu manjakan barat Tangis bapak ku dengar, sejarahmu telah pudar Harapanmu telah hambar, aturan mu dilanggar Wajahmu telah ku tampar, maaf ku kurang ajar Semuanya madavaka!!! madavaka!!! Ku lepaskan emosi dalam lirik tak bermutu Ku teriakan orasi dalam lantunan piano Ku berharap yang bodoh tetap menjadi bodoh Dan kenapa yang pintar ikut menjadi bodoh? Malu mengakuinya Indonesia ku hampa Tangis ku dalam surga, neraka aku terima Tak ada keraguan dalam suka, dalam duka, Dalam canda, dalam tawa, amarah dan air mata Madavaka!!! Ini sungguh nyata Apa yang terjadi selalu muncul tanda tanya Ingin tak peduli tapi hati ku berontak Ingin ku berdali tapi otak bersekukuh Di tengah jalan ini terik panas bakar aspal Bocah kurus tak berbaju tapak jalan tanpa sandal Di tanah Bu Pertiwi aku menangis, lantang berontak Ingin teriak, sistem mengikat Bahagia cuma mimpi, janji sebatas janji F*ck penguasa!! Indonesia belum merdeka Biarkan saja terjadi, biarkan saja terjadi Semua ini Biarkan saja menangis, biarkan saja menangis Bu Pertiwi Biarkan saja ku bodoh dan tetap menjadi bodoh Dan lacurkan aku Biarkan saja, biarkan saja aku mati Lupakan saja semua, lupakan saja semua Hak manusia Selagi engkau berharta Yang penting engkau tertawa dan bahagia