Di mana sekam terbakar, kemiskinan melekat Di tanah ini dengan malaikat makar kami tumbuh bersahabat Sejak awal, pemilihan umum adalah akumulasi lawak sarat Di mana birokrat, tengkulak, cukong dan militer bersejawat Ibarat bilangan kami mulai menipis habis diperlumat Kompromi dan dilindas kematian yang datang terlalu cepat Di tanah ini pebangkangan menjadi hikayat basi Serupa penyeragaman bawah sadar dan otomatisasi Dan mereka yang fasih bicara tentang harkat dan martabat Nasib dan derajat, etos kerja, patuh, dan meminta taat Kukutuk semua pemadat kebenaran yang meracau seribu babad Hari ini diam seribu kata dan kalimat di hadapan barisan mayat Bersimulasi jagat, berkombinasi laknat Demokrasi parlementariat Mafia hukum dan kebenaran ritel ala Alfamart Tunggu suatu hari hingga semua orang terpaksa mencari sesuap nasi Hanya untuk menyadari mereka Akan diantisipasi dengan pendekatan ala Nazi Demi semua keyakinan yang tertunda disaingi kiamat Bagi semua jejak pembantaian Di setiap jengkal sejarah yang tertutup rapat Dari jejak genangan darah Alas Tlogo yang mengering kasat Menebar isyarat Tak ada yang lebih totaliter dari gabungan saudagar Preman dan aparat Waktunya merapat