Pantun kalam Nyatakan salam Kamu jaga jaga jangan terlalu mudah berkata Kalamnya harus pelihara Adat resam lama jangan lupa Nama Shiha Zikir Berpetah selepas ku berfikir Tak kira Tua atau muda Ukurannya hanya pada jiwa Ingatlah Asal-usulnya budaya Seindah cara Seindah bahasa Bicara Jadikan ia sebagai teladan Mulut harus dijaga (aha) Nanti badan binasa (aha) Kata-kata mulia Bak halwa telinga Senang hadam Jadikan salam Sembang jangan selamba (aha) Asyik hendak mengata (jangan!) Didik lidahmu sebut Tutur kata lembut Asam garam Di dalam kalam Ingat ujar ibu Kata-kata itu bak peluru Ha ghisauuu Tajam tajam pisau Tajam lagi kalam yang menikam Ingatlah Asal-usulnya budaya Seindah cara Seindah bahasa Bicara Jadikan ia sebagai teladan Mulut harus dijaga (aha) Nanti badan binasa (aha) Kata-kata mulia Bak halwa telinga Senang hadam Jadikan salam Sembang jangan selamba (aha) Asyik hendak mengata (jangan!) Didik lidahmu sebut Tutur kata lembut Asam garam Di dalam kalam Selam tutur kata Dalam tutur cara Lihat macam mana Adat cara kita Biar mereka semua tahu Cantik dalam cantik nya bahasa Tak guna walau badan perkasa Berfikir dulu baru berguna Kalam di lafaz biar semuanya sempurna Celupar Mulut jangan celupar Tak sukar Kalau berakal mesti kenal hujung pangkal Kera sumbang Simpan sikit Borak sembang jangan belit Otak kembang Jangan sempit Mulut puaka bising dah macam burung pi-pi-pi-pi-pi-pit Satu dua salam Tiga empat kalam Lima enam khatam Tujuh hari hadam Timba tinggi diam diam Shhhhhh (Jangan) Mulut harus dijaga (Mulut harus dijaga) Nanti badan binasa (Nanti badan binasa) Kata-kata mulia Bak halwa telinga Senang hadam Jadikan salam Sembang jangan selamba (ya-a-a-a) Asyik hendak mengata Didik lidahmu sebut Tutur kata lembut Asam garam Di dalam kalam